REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku gerah dengan lambatnya pengiriman pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani. Keterlambatan itu berpotensi mengurangi produksi pangan.
"Keluhan petani soal pupuk selalu terdengar, kita di sini harus sepakat jangan ada keluhan soal pupuk lagi dan sepakat jangan ada pupuk yang wajib bayar," kata Amran, saat kunjungan kerja di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, Rabu (11/2).
Dia mengatakan kementerian sedikit trauma mengingat realisasi penyaluran pupuk 2014 hanya sekitar 40 persen. Kondisi itu tentu saja merugikan negara.
"Jangan ada masalah lagi soal benih dan pupuk. Kalau pupuk-pupuk dari pemerintah masih terlambat datang, satu orang petani temui Kementerian Pertanian, biaya perjalanan akan saya ganti," katanya.
Permasalahan pupuk ini, lanjut Mentan, mengurangi produksi di Jambi khususnya, pasalnya saat petani sudah mulai menanam terkadang pupuk baru sampai, sementara tanaman yang ada sudah dimakan hama.