Rabu 11 Feb 2015 23:12 WIB

RSCM Siap Tanggung Sisa Biaya Operasi Bayi Ryuji

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rieke Pithaloka (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat keluarga bayi bernama Ryuji Marhaenis Kaizan mengadu kepada DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (6/2). (Republika/Agung Supriyanto).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Rieke Pithaloka (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat keluarga bayi bernama Ryuji Marhaenis Kaizan mengadu kepada DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (6/2). (Republika/Agung Supriyanto).

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, membantah biaya operasi transplantasi hati bayi Ryuji Marhaenis Kaizan yang diduga mengalami kelainan fungsi hati (Atresia Bilier), memakan biaya sampai Rp 1,2 miliar.

Direktur Utama RSCM, Dr Czeresna Heriawan Soejono mengatakan, kalau memang bayi yang baru berusia lima bulan itu harus menjalani cangkok hati, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 800 juta untuk operasi pendonor hati dan penerimanya (Ryuji). “Jadi, tidak benar kabar yang menyebutkan bahwa operasi cangkok hati membutuhkan biaya Rp 1,2 miliar,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/2).

Sebelumnya, bayi berusia lima bulan pasangan dari Ferry Yunizar (31 tahun) dan Lutfianti (29) ini sekarang masih terbaring lemah di ruang perawatan RSCM. Untuk bisa sembuh, dokter menyatakan jika bayi Ryuji harus menjalani operasi transplantasi hati.

Sayangnya, biaya operasi membuat orang tuanya sangat terkejut ketika diminta menyiapkan dana sebesar Rp 1,2 miliar.  Namun Heriawan menegaskan, meski pasien Ryuji diduga menderita Atresia Bilier namun terlalu dini untuk menentukan apakah pasien benar-benar menderita penyakit itu dan menjalani operasi cangkok hati.

Ia pun mendesak supaya diberi informasi siapa oknum yang memberitahukan kabar tidak benar itu. Disinggung mengenai biaya pembayaran operasi cangkok Ryuji bila benar-benar terjadi, ia menyebutkan bahwa keluarga Ryuji adalah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan RSCM yang menanggung biaya operasi maksimal Rp 250 juta.

Sisanya, RSCM akan menanggung biayanya. Dia menyebutkan, RSCM pernah melakukan operasi dengan biaya yang juga besar namun tidak mengklaimnya ke BPJS Kesehatan.

Atau, kalau memang RSCM tidak memiliki dana sebesar itu, maka bisa melapor ke pihaknya. Nanti Kemenkes akan memproses biayanya. “Yang jelas, RS pemerintah wajib kerja sama dengan pemerintah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement