Rabu 11 Feb 2015 19:56 WIB

Stok Labu Darah di Sukabumi Aman

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Stok darah
Foto: mgrol26
Stok darah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi mengklaim masih memiliki stok labu darah yang banyak. Hal ini untuk mengantisipasi naiknya permintaan darah terkait maraknya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Saat ini stok darah di PMI mencapai sebanyak 300 labu," ujar Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Sukabumi Sri Suharti kepada Republika, Rabu (11/2). Ratusan labu darah tersebut dinilai mampu memenuhi kebutuhan pasien DBD yang ada di Sukabumi.

Selain di UTD PMI kata Sri, pihaknya juga memasok labu darah ke sejumlah rumah sakit yang telah menjalin kerjasama. Rumah sakit tersebut antara lain RSUD Jampang Kulon dan RSUD Sekarwangi Cibadak serta sejumlah rumah sakit swasta.

Sri mengungkapkan, banyakya stok labu darah ini dikarenakan banyaknya gerakan donor darah yang dilakukan sejumlah instansi pemerintah maupun swasta dan organisasi kemasyarakatan (ormas). Contohnya pada Rabu ini digelar donor darah massal yang dilakukan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Sukabumi.

Menurut Sri, stok labu darah cukup lengkap karena tersedia untuk semua golongan darah. Sehingga warga tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan labu darah karena cukup tersedia di PMI.

Dari data PMI, lanjut Sri, setiap harinya permintaan darah di Kabupaten Sukabumi mencapai sebanyak 30 hingga 40 labu. Sehingga setiap bulannya dibutuhkan minimal sebanyak 800 labu darah.

Pada saat tertentu pemintaan tersebut tidak bisa dipenuhi karena PMI kekurangan stok seperti setelah momen hari raya Idul Fitri. Dampaknya, saat terjadi kekosongan stok labu darah pihak keluarga pasien harus menyediakan donor keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Didi Supardi mengatakan, musim penghujan memang berpotensi meningkatkan kasus penyakit DBD. Oleh karena itu pemda telah melakukan sejumlah upaya pencegahan dan penanganan pasien DBD di rumah sakit. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement