Rabu 11 Feb 2015 19:37 WIB

'Jakarta Banjir, Jangan Cari Kambing Hitam'

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/2).   (Antara/Vitalis Yogi Trisna)
Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/2). (Antara/Vitalis Yogi Trisna)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru mengucurkan bantuan dana kepada Jabar untuk menertibkan vila liar di kawasan Puncak. Namun, puing-puing vila liar belum bisa dibersihkan karena berada di tanah negara.

"Dan kalau tidak salah DKI janjinya Rp 5 miliar, tapi baru dikucurin Rp 2,3 miliar jadi tidak bisa dibersihkan. Ini komitmen, janji sekian tapi tidak dikasih ya sudah tidak jalan semua," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar kepada wartawan usai Rakor Evaluasi Program Citarum Bestari di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate, Rabu (11/2).

Pria yang akrab disapa Demiz, itu mengatakan, hingga kini Jabar telah menjalankan komitmen-komitmen yang telah disepakati dan telah dilakukan oleh beberapa dinas terkait. Di antaranya pengukuran DAS Ciliwung sepanjang 10 Km, penanaman pohon dan vegetasi, serta merevitalisasi 40 situ yang pemeliharaannya dilakukan pada tahun ini.

Ia menilai, persoalan banjir di Jakarta yang merupakan Ibu Kota Negara tersebut merupakan masalah bersama. Sehingga, seharusnya jangan mencari kambing hitam. “Jadi jangan Jakarta banjir, Jawa Barat yang disalahin lagi. Cari kambing hitam tidak boleh! Sama-sama ini problem kita, problem Jakarta, problem ibu kota Negara adalah problem kita semua," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement