Rabu 11 Feb 2015 18:14 WIB

Bengawan Solo Meluap

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Djibril Muhammad
Dua warga menunggu surutnya air luapan Bengawan Solo
Foto: Republika/Ditto Pappilanda
Dua warga menunggu surutnya air luapan Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hujan deras mengguyur area Solo Raya yang hampir sepekan tiada henti, menyebabkan debit air Sungai Bengawan Solo naik drastis. Bahkan, air bah meluap hingga sempat menggenangi beberapa perkampungan kawasan wilayah pinggiran Solo Timur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Gatot Sutanto, menerima laporan perihal banjir yang menggenangi perumahan penduduk di Kelurahan Kedung Lumbu dan Kelurahan Gandekan. Kawasan yang digenangi airbah, seperti, RW 01, RW 03, dan RW 07. Ketinggian air rata-rata mencapai 50 Cm.

"Baru saja saya menerima laporan, kalau di Kelurahan Kedung Lumbu ada beberapa RW yang terkena banjir. Saat ini, sudah mulai surut. Namun, bila kawasan Soloraya hulu jika hujan deras, bakal banjir lagi,'' katanya, di Solo, Rabu (11/2).

Gatot mengungkapkan, pihaknya masih akan terus memantau ketinggian air sungai Bengawan Solo. Ia memperkirakan curah hujan masih cukup tinggi.

"Saya memantau terus perkembangan ketinggian air di Begawan Solo. Selain itu, kami juga menyiagakan pompa air untuk melakukan penyedotan jika banjir terjadi," katanya lagi.

Waspada Kuning

Pihak BPBD Kota Solo terus melakukan pemantauan terhadap ketinggian muka air di sungai Bengawan Solo. Hal itu lantaran curah hujan yang cukup tinggi, dan berimbas pada naiknya permukaan air sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.

"Tadi pagi, sekitar pukul 02.00 WIB itu ketinggian mencapai 6,5 meter yang merupakan waspada hijau. Kemudian hasil pantauan kami hingga pukul 05.00 WIB ketinggian air naik hingga 8,11 meter, dan mencapai waspada kuning," tambah Gatot.

Melihat kondisi cuaca demikian, BPBD juga menyiagakan petugas untuk membuka dan menutup pintu air di beberapa kawasan di Kota Solo. Penanganan pintu air ini dilakukan, kata gatot, untuk menjaga agar jika Sngai Bengawan Solo meluap, air tidak masuk ke dalam kawasan penduduk.

Selain itu, beberapa mesin pompa air juga disiagakan jika banjir benar-benar terjadi. "Kami sudah memeriksa kondisi mesin pompa air kita dalam kondisi baik. Dan, disiagakan di kawasan Gandekan, Demangan, dan Pucang Sawit," tambahnya.

Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Arif Nur Hadi, mengatakan, sejumlah pompa air di Kota Solo dalam keadaan prima. Dan, siap untuk menanggulangi banjir. Arif mengatakan, pihaknya menyiagakan 16 pompa air.

Total ada 16 pompa air, lima buah ada di pintu air Demangan, tiga di Joyotakan, empat di Pucang Sawit, dan empat pompa air kami siagakan untuk mobile ke daerah yang membutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement