Rabu 11 Feb 2015 15:45 WIB

Waspada Saat Belanja Oleh-Oleh di Batam

Salah satu sudut kota Batam, Kepulauan Riau.
Foto: DPD RI
Salah satu sudut kota Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PMP K-UKM) Kota Batam, Kepulauan Riau memperingatkan wisatawan yang datang ke kota itu agar berhati-hati saat berbelanja oleh-oleh.

"Jangan sampai konsumen dikelabui membeli barang yang berlogokan Batam, padahal buatan negara tetangga," kata Kepala Dinas PMP K-UKM Kota Batam Pebrialin di Batam, Rabu (11/2).

Banyak produk pangan yang diimpor dari Malaysia dikemas dalam kotak berlambangkan Jembatan Barelang yang dijual di toko oleh-oleh. Gambar dalam kotak makanan seolah-olah menyatakan produk itu buatan lokal Batam, padahal sesungguhnya diimpor dari negara jiran.

"Produk malaysia memanfaatkan simbol daerah kita, padahal isinya bukan punya kita. Ini persoalan memanfaatkan sumber daya yang kita punya," kata Pebrialin.

Menurut dia, pengemasan cokelat dan produk makanan Malaysia lainnya yang menggunakan gambar kemasan Jembatan Barelang hanya strategi pemasaran. Pemerintah daerah tidak bisa melakukan tindakan khusus seperti menarik produk yang banyak beredar di pasar.

"Kami koordinasi pengawasan terhadap pemanfaatan label merek seperti itu," kata dia.

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan tidak ada masalah barang produk Malaysia beredar di toko oleh-oleh Batam. "Ada barang dari Malaysia, Singapura, monggo," kata dia. Menurutnya, tidak mudah menciptakan produk khas unggulan yang bisa dijadikan ikon dan oleh-oleh Batam.Produk impor dianggap bisa merangsang UKM untuk membuat produk yang bersaing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement