Rabu 11 Feb 2015 13:05 WIB

Curah Hujan Tinggi Berlangsung Hingga Mei Mendatang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pemandangan gedung-gedung yang tertutup kabut saat hujan di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (9/2). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pemandangan gedung-gedung yang tertutup kabut saat hujan di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (9/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada terhadap hujan deras. Karena, musim penghujan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Mei. Puncak hujan, akan terjadi di Februari.

"Sesuai perkiraan, hujan akan berlangsung hingga Mei, puncaknya Januari-Februari," ujar Prakirawan Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Jadi Hendarmin kepada wartawan, Rabu (11/2).

Menurut Hendarmin, dilihat dari pergerakan atmosfir secara realtime, awan menumpuk tebal di wilayah Jabar bagian barat dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat. Hujan terjadi karena terjadi suhu hangat di muka air perairan Jabar sebelah barat.

Hal ini, memberi kontribusi terjadi awan hujan. Kondisi semakin diperkuat karena terjadi belokan angin di wilayah tersebut sehingga penumpukan masa udara yang menimbulkan awan hujan. "Penguapan intens ditambah pertemuan masa udara dari wilayah utara menuju ekuator menimbulkan terjadi hujan," katanya.

Selain karena pengaruh lokal, kata dia, cuaca di Jabar juga dipengaruhi kondisi global. Meski masih normal, namun Elnino ikut mempengaruhi wilayah Jabar. Hal yang sama juga terjadi di perairan bagian barat Sumatera sampai dengan wilayah Afrika Timur. Temperatur laut menjadi hangat sehingga berkontribusi terjadi awan hujan.

"Angin kencang lantas membawa masa basah ke wilayah Jabar," katanya.

Mengenai gelombang laut, saat ini diperkirakan ketinggian di wilayah perairan utara Jabar mencapai 2,5-3 meter. Angka ini perlu diwaspadai bagi kapal-kapal berukuran kecil. Sedangkan ketinggian gelombang di wilayah perairan selatan Jabar hanya berkisar 1,5-2 meter.

Meski kecil, namun nelayan juga mesti waspada jika melaut hingga ke wilayah Samudera Hindia karena di wilayah tersebut sedang kerap terjadi badai. "Nelayan diimbau jangan terlalu jauh melaut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement