REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, meminta kepala sekolah SMP dan SMA sederajat untuk mengumpulkan orang tua siswa, sebagai upaya antisipasi siswa menikah sebelum pelaksanaan ujian nasional.
"Orang tua yang dipanggil khusus untuk siswa kelas IX dan XII yang akan menjadi calon peserta UN tahun 2015," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram Sudenom di Mataram, Rabu (11/2).
Sudenom yang baru sepekan menjadi Kepala Dinas Dikpora ini mengatakan, saat orang tua siswa dikumpulkan, pihaknya meminta kepala sekolah selain menyampaikan berbagai persiapan ujian nasional juga meminta agar orang tua menjaga anaknya agar tidak menikah dulu.
Menurut dia, kasus siswa menikah menjelang ujian nasional (UN) terjadi hampir setiap tahun, sehingga hal ini menyebabkan siswa gagal dalam menempuh pendidikan formal yang telah dilaksanakan selama tiga tahun.
"Dalam hal ini peran dan dukungan orang tua sangat menentukan keberhasilah anak dalam menyelesaikan pendidikan wajib belajar 12 tahun melalui jalur formal," katanya.
Dia mengatakan, kendati hingga saat ini belum ada petunjuk yang pasti terkait dengan pelaksanaan UN yang kabarnya akan diganti dengan nama evaluasi akhir, namun Dikpora Kota Mataram tetap melakukan persiapan secara maksimal.
Berbagai persiapan untuk kegiatan UN tersebut antara lain, melakukan pendataan calon peserta UN, persiapan berbagai materi dan pembelajaran soal-soal semua mata pelajatan UN dari pengalam tahun sebelumnya.
Selain itu, "try out" juga akan tetap dilaksanakan agar target kelulusan 100 persen pada semua jenjang pendidikan bisa terrealisasi.
"Pemanggilan orang tua siswa ini juga menjadi salah satu upaya kita, agar para orang tua bisa memberikan motivasi kepada putra putrinya untuk menghadapi UN," katanya.
Bahkan, katanya lagi, sebelum pihaknya meminta kepala sekolah mengumpulkan orang tua siswa, sudah ada beberapa sekolah yang telah melakukan pemanggilan orang tua siswa untuk diberikan pengarahan.
"Dari laporan kepala sekolah, orang tua sangat antusias bahkan ada dari mereka yang melakukan konsultasi langsung terkait dengan persiapan UN. Ini menjadi bukti bahwa kita semua tidak ingin melihat anak-anak kita gagal," ujarnya.