REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lengkap sudah penderitaan para penghuni di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur. Betapa tidak, selain banjir, aliran listrik di kawasan ini padam sejak dua hari lalu.
" Sudah gelap, banjir pula.Jadinya susah kita bekerja," keluh Nurokhim, salah seorang bekerja di kawasan tersebut, Selasa (10/2).
Dia pun mengisahkan, puncak banjir terjadi pada Senin (9/2) ditandai dengan ketinggian air selutut orang dewasa. Genangan banjir setinggi itu terjadi sejak siang hingga malam hari. Beruntung, genangan banjir di dalam area pabrik tak setinggi di jalanan sekitar kawasan.
"Itu lantaran kita membuat tanggul dari karung berisikan pasir. Jika tidak, alamat kami tak bisa mengoperasikan mesin-mesin percetakan serta genset," ujarnya kepada Republika Online.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan padamnya aliran listrik di seantero kawasan industri. Atas keadaan itu, dia mengupayakan agar genset selalu menyala guna mengoperasikan berbagai mesin yang ada. " Tentu saja, biaya operasional menjadi membengkak," tambahnya.
Karenanya, dia berharap pihak PLN bisa segera menangani masalah padamnya aliran listrik tersebut. Termasuk, katanya, Pemda DKI agar lebih mengoptimalkan sarana drainase agar tak banjir. " Kejadian banjir ini seperti terjadi pada tahun 2002 lalu," kisahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
