Selasa 10 Feb 2015 16:51 WIB
Wabah demam berdarah

Rawan DBD, Produksi Darah di Kabupaten Bandung Masih Rendah

Rep: C80/ Red: Angga Indrawan
 Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk demam berdarah.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Stok darah di Kabupaten Bandung terbilang masih rendah. Kabupaten Bandung selama ini baru mampu memproduksi darah secara mandiri hanya 22 persen dari kebutuhan Rumah Sakit Umum Daerah Setempat.

Padahal, rata -rata penderita penyakit DBD setiap tahunnya mencapai 1.000 hingga 1.200 per tahun. Bulan Februari ini sudah ada 90 orang yang positif terjangkit DBD.

Alhasil, kebutuhan darah pun kerap bergantung terhadap daerah lain seperti kota Bandung. "Saat ini kita baru memproduksi 22 persen untuk rumah sakit, angka yang masih sedikit," ujar Ketua PMI kabupaten Bandung, Ahmad Kustijadi saat menutup bulan dana PMI kabupaten Bandung, Selasa (10/2).

Meski begitu, Kustijadi mengaku saat ini terus mengenjot presentase produksi darah hingga 45 persen sampai 50 persen. Sehingga, Stok darah untuk rumah sakit umum daerah maupun swasta dapat dipenuhi sendiri, bahkan dapat memenuhi kebutuhan untuk luar kabupaten Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement