Selasa 10 Feb 2015 16:38 WIB

Dinkes NTB: Hingga Februari Tercatat 253 Orang Terkena DBD

Rep: C75/ Red: Winda Destiana Putri
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melansir hingga awal minggu di bulan Februari tercatat 253 orang terkena penyakit Demam Berdarah (DBD) yang tersebar dibeberapa Kabupaten/Kota.

Angka tersebut relatif menurun dari jumlah penderita DBD tahun 2013 dan 2014. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Eka Junaidi mengatakan jumlah kasus DBD pada Januari mencapai 196 orang dengan rincian di Mataram 68 orang, Lombok Barat, 44 orang, Lombok Tengah 9 orang, Lombok Timur 24 orang, Sumbawa 10 orang, Kabupaten Sumbawa Barat 29 orang, Kota Bima 4 orang dan Kabupaten Lombok Utara 8 orang.

Sementara, pada bulan Februari mencapai 57 orang dengan rincian di Mataram 20 orang, Loteng 2 orang, Lotim 16 orang, Sumbawa 12 orang, KSB 1 orang, KLU 6 orang.

"Perbandingan 2013 di NTB yang menderita DBD mencapai 1709 orang yang meninggal 5 orang. Kemudian 2014 ada 813 orang dan yang meninggal 1 orang," ujarnya kepada Republika, Selasa (10/2).

Ia menuturkan, meski angka penderita DBD masih banyak. Namun, terjadi adanya penurunan penderita DBD. Pasalnya, tingkat kewaspadaan dan kesadaran masyarakat lebih baik dalam menanggulangi peredaran DBD.

"Saat sakit masyarakat tidak lagi terlambat untuk diperiksa. Kalau dulu-dulu ada ketakutan dan ketidaktahuan," ujarnya.

Menurutnya, salah satu upaya yang mendukung meminimalisasi peredaran DBD adalah adanya biaya untuk masyarakat miskin seperti BPJS. Serta provinsi yang menyediakan anggaran.

"Yang penting, masyarakat harus waspada dan melakukan program 3 M. Serta memakai Abate," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement