Selasa 10 Feb 2015 14:41 WIB

Proton Indonesia Hanya Akal-akalan

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
mobil esemka
Foto: antara
mobil esemka

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kerjasama PT Adiperkasa Citra Lestari dengan produsen mobil Malaysia Proton, dinilai sebagai akal-akalan.

Pelaku bisnis di Denpasar, Bali, Khamis Faisal Sanad, mengatakan ada yang ingin berdagang mobil tanpa kena bea masuk. "Kalau ini program mobil nasional, kan tidak kena pajak," kata Khamis.

Kepada Republika di Denpasar, Selasa (10/2), Khamis mengatakan, masyarakat, khususnya pelaku bisnis sudah semakin kritis.

Dulu di era Presiden Soeharto, ada Timor yang menggandeng KIA, dan juga ada Bimantara yang menggandeng Hyundai.

Kalau pemerintah serius menggarap mobil nasional katanya, banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan. Jadi dalam hal ini tidak perlu menggandeng produsen luar. "Tinggal pemerintahan Jokowi serius atau tidak?" kata Khamis penuh tanda tanya.

Namun, sebutnya, ada yang lebih penting digarap pemerintah, bagaimana memperbaiki kondisi ekonomi mikro yang terus terpuruk.

Saat blusukan, kata Khamis, seharusnya diserap apa problema yang dihadapi masyarakat. "Kondisi pasar sepi banget, daya beli masyarakat menurun drastis," kata Khamis menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement