REPUBLIKA.CO.ID, CAKRANEGARA -- TP (45), warga asal Jawa Tengah yang tinggal di Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, diamuk warga setelah tertangkap basah mencuri kotak amal di Masjid Al Iman Cakranegara, Senin (9/2). Kapolsek Cakranegara Kompol Gusti Putu Suarnaya menjelaskan akibat amukan warga, TP harus dirawat di rumah sakit, wajahnya babak belur dan beberapa giginya tanggal.
Menurutnya, aksi TP diketahui warga setempat, Senin (9/2) pukul 08.15 WITA di Masjid Al Amin Lingkungan Karang Bata, Kelurahan Abian Tubuh. "Anggota Kepolisian Sektor Cakranegara cepat menuju tempat kejadian perkara setelah mendapat informasi dari warga setempat. Namun saat anggota tiba di lokasi, pelaku terlihat sedang dihakimi warga marah setelah mengetahui aksinya.
"Saat itu penjaga masjid mencurigai pelaku yang datang menyelinap ke dalam masjid, aksinya terlihat jelas melalui kamera pemantau (CCTV) yang terpasang di masjid," katanya.
Dalam aksinya yang terekam CCTV itu, TP terlihat sedang berusaha mengambil kotak amal. Selain itu, pelaku juga mencoba mengambil lima sajadah dan empat sarung dan memasukkannya ke dalam tas. "Setelah meyakinkan dugaannya itu melalui kamera CCTV, penjaga masjid bersama warga lainnya langsung berteriak dan mengejar pelaku," ujarnya.
Saat kejadian itu, pelaku sempat mencoba melarikan diri dan akhirnya dihakimi juga oleh warga setempat, akibatnya TP harus menjalani perawatan di Puskesmas Gerung, Butun. "Saat ke TKP, anggota melihat pelaku sudah babak belur dan beberapa giginya tanggal akibat dihakimi warga. Awalnya dibawa menuju puskesmas, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram," kata Suarnaya.
Setelah diamankan oleh anggota polisi, pelaku yang mencoba kabur dengan tas berisi barang curiannya itu mengakui perbuatannya. Bahkan, setelah diperiksa barang bukti tas milik TP, polisi menemukan dua dompet yang diduga hasil aksi kejahatannya.
Selain barang bukti dari dalam tas milik TP, polisi juga berhasil mengamankan sepeda motor pelaku jenis Yamaha Mio yang diketahui dalam kondisi hancur akibat amukan warga yang tidak dapat terbendung saat itu.