Senin 09 Feb 2015 16:47 WIB
Mobnas

Kenapa Jokowi tak Mempopulerkan Esemka?

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Bilal Ramadhan
Mobil Esemka
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Mobil Esemka

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN-- Wardani, orang yang ikut sedih ketika ada ribut soal rencana pengembangan mobil nasional (Mobnas) dengan menggandeng perusahaan mobil Malaysia, merk Proton. Nama Wardani sempat mengemuka ketika menjabat Kepala SMKN Trucuk 2, Klaten, Jateng.

Saat itu, ia memproduksi mobil karya anak bangsa dengan menggandeng bengkel body repair dan cat, Kiat Motor. Sehingga mobil diberi merk Kiat Esemka. Dua Unit mobil Kiat Esemka prototipe SUV warna hitam diambil Pemkot Solo, untuk kendaraan dinas Walikota Joko Widodo dan Wakil Walikota Hadi Rudyatmo.

Sensasi Jokowi mempromosikan mobil Esemka, hingga mendongkrak namanya hingga moncer. Ribuan orang seluruh penjuru tanah air memesan Mobnas Kiat Esemka yang dibanderol tidak lebih dari Rp 100 juta. Puluhan menteri, ketua partai politik, berbondong-bondong ikut nimbrung ke bengkel Kiat Motor di Jalan Solo-Yogyakarta, Mlese, Klaten.

Nasib Mobnas Esemka tenggelam ditelan jaman. Jokowi yang menjadikan namanya meroket berkat mobil Esemka. Nama Wardani laris manis saat Mobnas Esemka meroket. Fakultas Teknik Mesin UGM, ITS, ITB, dan perguruan tinggi lain, menawarkan pengembangan metalurgi, sistem transmisi, perapian, untuk kerjasama. Namun, juga tak terwujud. Apalagi membuahkan hasil berarti.

Kini, ketika muncul rencana kerjasama membangun Mobnas dengan menggandeng perusahaan mobil Malaysia, Proton, nama Mobnas Esemka terangkat lagi. Wardani termasuk yang menyayangkan. ''kenapa pemerintah tidak mengangkat Mobnas Esemka lagi. Misalnya, Proton kerjasama dengan Esemka," ujarnya.

Wardani mengakui, memang dalam pengembangan mobnas sisi manajemen, kooperatif, masih lemah. Termasuk dalam hal pendanaan sangat lemah sekali. ''Mestinya pemerintah menyediakan dana untuk mengembangkan pabrik karya anak bangsa. Kita banyak orang pinter dalam dunia otomotive,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement