REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin menanggapi reaksi publik atas perjanjian kerja sama yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Malaysia. Saleh menegaskan, kerjasama antara PT Adiperkasa Citra Lestari, yang merupakan perusahaan milik mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono, dengan perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holding Berhard, bersifat business to business alias B to B.
"Penandatanganan kerja sama itu murni business to business dan dilakukan dalam rangka membuat feasibility study untuk enam bulan ke depan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (8/2).
Saleh juga menegaskan, pemerintah sama sekali tidak terlibat dalam kesepakatan tersebut. Begitu juga dengan pelibatan perusahaan pelat merah alias BUMN. Sehingga, menurut Saleh, kerja sama itu juga tak ada kaitannya dengan rencana mengembangkan mobil nasional.
Sementara itu, terkait kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara penandatangan kerja sama di sela-sela kunjungan kerjanya ke Malaysia, Saleh menilai hal tersebut wajar. Sebab, itu adalah bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap swasta yang menjalin bisnis dengan mitra dari luar.