Jumat 06 Feb 2015 19:54 WIB
Indonesia Darurat Pornografi

Indonesia Darurat Pornografi, Sebaiknya Anak tak Usah Diberi Gadget

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Anak dan Pornografi (ilustrasi)
Foto: Antara
Anak dan Pornografi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengaku prihatin dengan tingginya belanja pornografii di Indonesia yang mencapai Rp 50 triliun. Pemerintah dan masyarakat wajib menurunkan tingkat belanja pornografi.

Orangtua, ujar Fahira, sebaiknya tidak memberikan gadget  kepada anak-anaknya yang masih SD maupun SMP. Sebab pornografi  bergerak bebas melalui gadget tersebut.

"Akibat sering bermain gadget, anak-anak sekarang banyak yang dewasa terlalu dini. Internet memang digunakan untuk mencerdaskan bangsa, namun terkadang malah kebablasan dan membahayakan generasi muda," ujar Fahira, Jumat, (6/2).

Kalaupun mau memberikan gadget kepada anak-anak, harus dilengkapi dengan software antipornografi dan kids mode. "Jangan biarkan anak-anak mudah mengakses situs porno," kata dia.

Anak-anak sebaiknya juga tidak dibebaskan melakukan chatting secara bebas melalu Line, We Chat, Yahoo Chat tanpa diawasi orangtua. Sebab para penjahat kelamin sering beredar di dunia maya untuk memangsa anak-anak, ini berbahaya.

"Mereka harus diberi pengertian tidak boleh  ngobrol  dengan orang tak dikenal. Harus ada batasan dan aturan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement