Jumat 06 Feb 2015 14:22 WIB

Puskesmas di Kepulauan Seribu Kekurangan Dokter

Rep: c97/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah siswa sekolah naik di atas perahu pulang ke pulau di Kepulauan Seribu dari Dermaga Pulau Pramuka, Jakarta, Jumat (17/2). (Republika/Wihdan Hidayat)
Sejumlah siswa sekolah naik di atas perahu pulang ke pulau di Kepulauan Seribu dari Dermaga Pulau Pramuka, Jakarta, Jumat (17/2). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Puskesma Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu kekurangan dokter spesialis. Oleh itu mereka mengalami kesulitan saat menghadapi pasien dengan penyakit parah. Kesulitan lain pun muncul saat harus merujuk masyarakat. Disebabkan Rumah Sakit rujukan jauh dan harus ditempuh menggunakan kapal.

"Dulu ada warga sudah muntah darah, ternyata DB. Kita rujuk dam antar ke darat. Ya waktunya lama. Sekarang kita sedang usulkan dokter spesialis," tutur Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Srimardianto, Jumat (6/2).

Walaupun begitu ia menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan di Pulau Untung Jawa sudah ideal. Sebab satu Pusat Kesehatan hanya melayani 2000 jiwa. Bahkan menurut Wakil Gubernur DKI Djarot Saeful Hidayat, Puskesmas di sana lebih baik dari pada di kota seperti Jakarta.

Salah satu kelemahan krusial dari Puskesma di Kepulauan Seribu adalah kesulitan menghadapi kondisi darurat. Sebab bisa saja untuk memyebrang ke RS rujukan, masyarakat harus menunggu kapal berlayar yang baru bisa datang semal kemudian.

Menurut Petugas Dokter di Puskesma Pulau Untung Jawa, Marko, masalah kesehatan di pulau tersebut adalah penyakit tenggorokan. Disebabkan oleh seringnya warga meminum es karena suhu yang panas. "Kalau kita kasih obat, sebulan juga sembuh. Tapi kalau terus-terusan obatnya bisa menyerang ginjal. Kan tidak bagus," tutur Marko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement