Jumat 06 Feb 2015 13:50 WIB
Kontroversi Valentine

Muslim Rayakan Hari Valentine Menyimpang dari Agama

Rep: cr05/ Red: Bilal Ramadhan
No Valentine
No Valentine

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah Prof Baedhowi mengatakan, tidak ada hari valentine dalam ajaran agama Islam. Tanggal 14 Februari yang biasa diperingati sebagai hari valentine itu kata dia, sama saja seperti hari-hari biasa dalam Islam.

Karena itu, Muslim terutama remaja menurutnya tidak perlu ikut-ikutan dalam euforia valentine. Ia mengimbau remaja yang masih terbiasa merayakan valentine, agar lebih mau mempelajari Islam lebih baik lagi. "Karena merayakan valentine tidak sesuai dengan ajaran atau telah menyimpang dari agama," ujar Baedhowi kepada ROL.

Dia menjelaskan, sebagai warga negara, bila hanya untuk menghormati hari yang biasa disebut kasih sayang tersebut diperbolehkan. Misalnya, tidak mengganggu jalannya hari perayaan itu baik dengan fisik maupun lisan.

Dikatakan lebih lanjut, Muslim harus bisa membedakan mana tindakan yang sesuai dengan ajaran Islam dan sebaliknya. Muslim tidak boleh menyekutukan atau menyembah selain Allah, termasuk melakukan perbuatan yang dilrang oleh Islam.

"Dalam hal ini ikuti saja ajaran agama masing-masing, dan karena valentine  bukan ajaran Islam jadi tidak perlu dirayakan Muslim," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement