REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pertemuan llmiah Penginderaan Jauh Bahas Pengelolaan Bencana Nasional (Kontri Bogor) Penginderaan jauh saat ini berperan penting di berbagai bidang, terutama dalam memberikan informasi yang memerlukan mekanisme pemantauan yang teratur dan berkesmambungan.
Pemanfaatannya diaplikasikan untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan, pertahanan, dan pertanian. Bukan itu saja, bahkan penginderaan jauh telah menjadi komponen yang penting dalam mitigasi bencana alam. Misalnya, saat meletusnya Gunungapi Sinabung, Kelud, dan Merapi beberapa waktu silam. Penginderaan jauh telah memberikan informasi yang aktual dalam manajemen bencana gunung meletus tersebut. Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh data permukaan bumi.
Data penginderaan jauh diperoleh melalui satelit dan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Kedua teknologi ini sangat efisien untuk pemantauan maupun perolehan data penginderaan jauh. Bagi Indonesia, teknologi ini memiliki peran yang penting dalam pengelolaan wiiayah karena kemampuannya dalam memberikan informasi wilayah secara menyeluruh. Mengingat pentingnya pénginderaan jauh ini bagi kebutuhan NKRI, Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MANN) Qidukung oleh Lapan akan menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT).
Kegiatan yang akan berlangsung pada 5 hingga 6 Februari 2015 ini akan di gelar di Gedung Thoyib Hacuwajaya, Kampus IPB Darmaga, Bogor.
Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan data penginderaan iauh di Indonesia, khususrwa dalam bidang perencanaan wilayah, pengelolaan daerah aliran gungax, dan mitigasi bencana. Ketiga bidang tersebut akan menjadi tema pembahasan utama daIam pertemuan ilmiah tersebut. Ketiga bidang tersebut juga erat kaitannva dengan pembangunan kemaritiman Indonesia sesuai dengan visi Presiden RI.
Dengan demikian, pertemuan ini akan sangat bermanfaat untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan kemaritiman nasional dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh seperti satelit dan UAV.