REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Alokasi elpiji 3 kilogram untuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama 2015 dipastikan mengalami kenaikan dibandingkan dengan penyaluran elpiji selama 2014, kata Sales Representative Rayon IV Gas Domestik PT Pertamina Region III Robby C. Djasmy
"Kami prediksikan, kenaikan alokasinya antara 7-8 persen dibandingkan dengan realisasi penyaluran elpiji 3 kg selama 2014," ujarnya di Kudus, Kamis (5/2).
Hal itu, kata dia, biasanya didasarkan atas pertumbuhan alami pengguna elpiji tingkat nasional berkisar antara 6-10 persen. Harapan daerah, kata dia, alokasinya tentu bisa naik hingga 10 persen guna mengimbangi laju permintaan yang semakin meningkat.
Untuk saat ini, dia mengaku, belum mengetahui alokasi pasti untuk Kabupaten Kudus maupun daerah lainnya, karena nantinya semua kabupaten/kota juga akan diundang terkait alokasi elpiji tersebut.
Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Sofyan Dhuhri mengungkapkan, Pemkab Kudus mengusulkan alokasi elpiji 2015 naik 15 persen dari realisasi penyaluran elpiji selama 2014.
Hal itu, kata dia, bertujuan untuk mengimbangi penambahan pengguna elpiji baru di daerah setempat. "Total kuota elpiji 2015 yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Jateng sekitar 6,96 juta tabung," ujarnya. Sementara realisasi penyaluran elpiji hingga Desember 2014 mencapai 6,05 juta tabung.
Usulan alokasi elpiji tahun depan itu, katanya, disampaikan ke Pemprov Jateng melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat.
"Hampir semua kabupaten/kota menyampaikan usulan penambahan yang hampir sama antara 10-15 persen yang disesuaikan dengan kebutuhan di masyarakat yang setiap tahunnya memang ada penambahan jumlah pengguna," ujarnya.
Pada tahun sebelumnya, kata dia, usulan penambahannya juga hampir sama dengan tahun ini, meskipun realisasinya kurang dari 10 persenan.