Kamis 05 Feb 2015 19:45 WIB
Kontroversi Valentine

MUI: Lebih Baik Ikut Pramuka Ketimbang Rayakan Hari Valentine

Rep: c09/ Red: Agung Sasongko
Pramuka
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pramuka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan, mengatakan, mengikuti kegiatan positif seperti pramuka lebih bermanfaat daripada merayakan hari valentine. Menurutnya, sejumlah kegiatan positif dapat mengalihkan remaja dari dampak negatif valentine.

“Pramuka memberikan efek kreatif, terampil, disiplin, dan cekatan, tidak seperti valentine,” jelas Amirsyah, saat dihubungi ROL, Kamis (5/2).

MUI, kata dia, menghimbau agar remaja banyak-banyak melakukan kegiatan positif di sekolah. Kegiatan positif dapat mengolah kepekaan untuk mengetahui budaya mana yang baik dan budaya mana yang tidak baik untuk dilakukan, dan budaya valentine termasuk ke dalam budaya yang tidak semestinya dilakukan remaja.

“Ada pelatihan softskill dalam kegiatan sekolah untuk mengolah rasa dan melahirkan hal-hal yang positif,” ujarnya.

Ia mengakui sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing generasi muda. Sekolah dapat membantu dan mengarahkan anak-anak didik dan menyediakan kegiatan-kegiatan berkualitas karena anak usia sekolah mayoritas masih memiliki semangat yang tinggi.

Selain itu, MUI juga mengajak orang tua untuk mendidik anak-anak mereka hingga menjadi anak-anak yang sholeh dan berbakti. Dengan demikian, anak-anak yang telah dipupuk keimanan sejak dini akan terhindar dari hal-hal negatif yang berbau budaya barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement