REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA SELATAN -- Laila Fitriani Ahmad (15) siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 15 Jakarta meninggal dunia setelah tertabrak iring-iringan bus polisi di underpass Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (2/2) lalu.
Rasa kehilangan akan kepergian Laila terlihat di SMKN 15 Jakarta. Wakil Humas SMKN 15 Jakarta sekaligus guru Laila Restarini mengatakan siswi berusia 15 tahun itu salah satu anak didik terbaiknya. Laila masuk dalam 10 besar peringkat di kelasnya.
"Dia anak yang pintar, juara 10 di kelasnya," ujar Rini kepada Republika, Kamis (5/2).
Rini mengatakan Laila merupakan anak yang rajin dan cukup aktif di sekolah. Pihak sekolah pun tak menyangka akan kehilangan Laila untuk selamanya. Rini menjelaskan sebelum kejadian, Laila masuk sekolah seperti biasa dan tidak telat untuk datang ke sekolah. Selain itu, di sekolah Rini pun sering membantu teman-temannya untuk mengerjakan tugas sekolah.
Tanda-tanda akan meninggalnya Laila juga tak terlihat menurut Rini. "Dia masuk seperti biasa, belajar dan bermain bersama teman-temannya. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukan ia akan pergi untuk selamanya," kata Rini.
Pihak sekolah juga berharap keluarga yang ditinggalkan dapat bersabar dalam menerima kepergian siswi berprestasi tersebut. "Kami sangat kehilangan Laila, hal yang sama mungkin juga dirasakan oleh pihak keluarga. Tetapi kami berharap Laila mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT." ujar Rini.
Rasa kehilangan yang amat mendalam juga dirasakan oleh pihak keluarga. Anak pertama dari tiga bersaudara itu merupakan kebanggaan pasangan Ahmad Guntur dan Ida Farida. Ibunda Laila, Ida juga mengatakan Laila merupakan anak yang rajin dalam belajar maupun membantu orang tua serta berprestasi di sekolah.
"Dia anak kebanggan kami, anak yang rajin dan mendapatkan peringakat 10 besar di kelasnya," ujar Ida.
Remaja berparas cantik itu juga baru saja berulang tahun. Laila tepat berumur 15 tahun pada 29 Januari lalu. "Putri saya baru saja berulang tahun kemarin, saya benar-benar kehilangan dia," kata Ida.
Rasa duka pun masih terlihat di kediaman Laila di Jalan Haji Agus Samlim 1, Gandaria Utara, Jakarta Selatan. Ahmad dan Ida berharap kejadian yang menimpa putri kesayangannya itu mendapatkan keadilan dan tanggung jawab dari pihak kepolisian. Laila pun kini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kamboja dekat rumahnya. Keluarga dan pihak sekolah berharap Laila mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT.