Kamis 05 Feb 2015 01:48 WIB

Tumpukan Sampah di Kota Cirebon Akhirnya Mulai Terangkut

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kawasan Pangadegan, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kawasan Pangadegan, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Cirebon sejak 1 Februari 2015, akhirnya mulai terangkut, Rabu (4/2). Namun, minimnya anggaran membuat pengangkutan tak bisa dilakukan di seluruh TPS.

Berdasarkan pantauan, pengangkutan sampah diantaranya dilakukan di TPS Kesambi. Bahkan, banyaknya tumpukan sampah menyebabkan pengangkutan sampah harus berlangsung sejak pagi hingga sore hari.

Pengangkutan sampah juga menyebabkan kemacetan di jalur tersebut. Warga yang melintas harus menutup hidung akibat bau busuk sampah yang sangat menyengat.

''Sampah yang terangkut baru di beberapa TPS saja. TPS lainnya menyusul kalau sudah ada dananya,'' kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon, M Taufan Bharata.

Seperti diketahui, tumpukan sampah di TPS terjadi akibat penyerapan APBD 2015 terhambat sehingga tidak ada dana operasional untuk pengangkutan sampah dari TPS ke TPA. Hal itu terjadi karena Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno sakit selama lebih dari dua bulan terakhir.

Taufan akhirnya menggadaikan surat keputusan (SK) jabatan eselon II-nya ke bank untuk membiayai operasional pengangkutan sampah selama Januari. Namun, dana itu sudah habis sehingga sejak 1 Februari - 3 Februari sampah tak bisa terangkut.

Taufan menyatakan, pihaknya telah memperoleh dana talangan lain sehingga DKP bisa mengangkut sampah pada hari ini. Namun, pengangkutan tak bisa dilakukan di semua TPS karena dana talangan yang tersedia terbatas.

Menurut Taufan, di Kota Cirebon, terdapat 23 TPS. Dari TPS-TPS itu, sampah yang harus diangkut mencapai 680 m3 per hari. Sedangkan dalam satu minggu, biaya operasional yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah-sampah itu mencapai Rp 50 juta – Rp 56 juta.

''Itu untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA Kopiluhur di Kecamatan Harjamukti,'' tandas Taufan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement