Rabu 04 Feb 2015 19:35 WIB

Sabu di Sumatra Utara Mayoritas dari Malaysia

Rep: C60/ Red: Karta Raharja Ucu
 Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) bersiap memusnahkan barang bukti ganja dan sabu-sabu yang berhasil disita di Kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat (16/1).   (Antara/Sigid Kurniawan)
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) bersiap memusnahkan barang bukti ganja dan sabu-sabu yang berhasil disita di Kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat (16/1). (Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sekretaris Jenderal Gerakan Anti Narkoba (GAN) Indonesia, Zulkarnain Nasution menyatakan, sabu menjadi jenis narkoba terbanyak di Sumatra Utara. Sabu tersebut menurut Zulkarnain berasal dari negara tetangga seperti Malaysia.

“Sabu yang beredar hampir semuanya negara tetangga. Malaysia yang paling banyak lalu Thailand,” kata Zulkarnain di Medan saat berbincang dengan ROL di Medan, Rabu (4/2).

Namun ia belum bisa memastikan apakah Malaysia merupakan negara produsen sabu yang masuk ke Sumut, atau hanya sekedar negara transit sabu-sabu yang dimasukkan ke Indonesia. Sebab sabu yang masuk ke Sumut dari negara tetangga datang menggunakan jalur jalur laut yang tidak resmi.

“Bandar (sabu) itu orang pintar, dia tidak menggunakan pintu resmi, airport dan pelabuhan resmi. Sekarang mereka menggunakan jalur laut, itu pun pelabuhan tidak resmi seperti pelabuhan nelayan yang kecil-kecil. Pelabuhan tikus lah,” ujar dia.

Minimnya pantauan aparat di pelabuhan nelayan tersebut mendukung mulusnya jalur transportasi. Selain itu, terkadang, penyalur narkoba juga menggunakan jasa nelayan yang sedang melaut untuk mengangkut dagangannya.

“Mereka transaksi di laut untuk mengantar barang. Kapal nelayan disewa. Dengan seperti itulah mereka masuk,” pungkasnya.

Zulkarnain mengatakan, pengguna narkotika jenis sabu-sabu mencapai 80 persen dari total penyalahguna narkoba. “Yang sedang tren di Sumut adalah narkotika jenis sabu-sabu, dari data kami mencapai 80 persen. Kalau ganja dan yang lain, hanya 20 persen,” ujar dia.

Berdasarkan angka yang dikumpulkannya, peredaran sabu juga didapatkan dari jumlah pasien yang sedang ditangani di Pusat Rehabilitasi Narkoba GAN di Sibolangit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement