REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dinobatkan sebagai kota paling tidak aman, Jakarta mendapat predikat kota termacet sedunia. Ini terlihat dari situasi jalan dan jam-jam macet yang kerap terjadi di DKI Jakarta.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun angkat bicara. Pun, pria yang akrab disapa Ahok ini memiliki alasan kenapa Jakarta berpredikat kota termacet sedunia.
"Kita tidak punya transportasi masal berbasis rel, ya pasti macet." kata Ahok kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/2). "Jepang saja punya rel, tapi tetap macet. Apalagi kita," katanya menambahkan.
Hasil survey yang menempatkan Jakarta sebagai kota termacet dikeluarkan oleh indeks Castrol's Magnatec Stop-Start, (clunkily dinamai produk gas, tentu). Jakarta masuk dalam kategori kota paling buruk dalam hal kemacetan lalu lintas di dunia dengan rata-rata terdapat 33.240 kali proses berhenti di jalan per tahun.
Indeks mengambil data dari dari pengguna Navigasi TomTom untuk menghitung jumlah berhenti dan jalan. Selain Jakarta, Istanbul dan Mexico City turut masuk dalam jajaran kota termacet di dunia.