Selasa 03 Feb 2015 05:04 WIB

Harga Suku Cadang Tinggi Picu Harga Tarif Angkot

Rep: c60/ Red: Mansyur Faqih
Sejumlah mobil angkutan kota (Angkot) mengantre untuk menunggu penumpang (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah mobil angkutan kota (Angkot) mengantre untuk menunggu penumpang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perubahan harga tarif angkot tidak hanya berdasarkan harga bahan bakar minyak. Namun, juga dipengaruhi harga suku cadang kendaraan. 

"Minyak (BBM) turun, tapi separepartnya mahal kali," ujar salah satu sopir angkutan kota jurusan Amplas, Medan, Adi (31 tahun) kepada Republika, di Medan, Senin (2/2) sore. 

Bahkan, kata dia, harga suku cadang yang lebih berpengaruh dari pada harga BBM. Sebab suku cadang angkot sering rusak, seiring bertambahnya usia kendaraan.

Jika dia mengacu kepada harga yang ditetapkan pemerintah kota Medan, maka akan berimbas pada daya beli suku cadang mobilnya. "Beli barang (sparepart) seperti apa?" katanya.

Dia mengaku tidak sepakat dengan penurunan harga yang ditetapkan. Menurut dia kisaran harga tersebut terlalu murah. Sebelumnya, Pemerintah Kota Medan telah menurunkan tarif angkutan kota (Angkot) dari Rp 5.500 menjadi Rp 4.600 per estafet. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement