REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan kemiskinan di Indonesia pada tahun 2019 turun menjadi tujuh persen dari saat ini yang tercatat mencapai 10,96 persen dari jumlah total penduduk.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya akan berkontribusi menurunkan kemiskinan seperempat dari target nasional 1% dengan asumsi alokasi anggaran tidak berubah. Salah satu implementasi penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
Tahun ini, ujar Khofifah, jumlah sasaran ditingkatkan dan diintegrasikan program kartu sakti. "Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan kemiskinan secara terfokus," katanya, Ahad, (1/2).
Kemensos optimistis penurunan jumlah kemiskinan pada 2019 tidak hanya dari aspek kuantitatif, tapi juga kualitatif. Selain dengan PKH, penanganan kemiskinan juga menyasar Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
“Januari ini, KIS ditargetkan menjangkau 96,4 juta jiwa, 320 ribu narapidana, serta 8,3 juta cadangan. KKS menjangkau 15,8 juta rumah tangga sasaran (RTS) dan 340 ribu PMKS, ” ujarnya.
Untuk KIP sendiri menjangkau 19 juta siswa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan KIP untuk para siswa di Kementerian Agama (Kemenag), dengan total anggran Rp 19,662 triliun.
Bagi warga miskin yang belum tercatat, Kemensos tengah melakukan validasi. Dalam RAPBNP 2015, Kemensos menyediakan buffer 500 ribu RTS dan PMKS 1,7 juta jiwa.