Senin 02 Feb 2015 12:38 WIB

Shelter Tsunami Kota Padang Disarankan 10 Lantai

Rep: c70/ Red: Hazliansyah
 Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirtha (Balawista) Kabupaten Badung memasang bendera rambu-rambu larangan berenang menyusul adanya seruan kewaspadaan dampak Tsunami Chili, di Pantai Kuta, Bali, Kamis (3/4). (Antara/Nyoman Budhiana)
Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirtha (Balawista) Kabupaten Badung memasang bendera rambu-rambu larangan berenang menyusul adanya seruan kewaspadaan dampak Tsunami Chili, di Pantai Kuta, Bali, Kamis (3/4). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --  Pemerintah Kota Padang disarankan untuk membangun shelter mitigasi bencana tsunami di kota tersebut. Setidaknya bangunan tersebut terdiri dari 10 lantai.

Hal tersebut diungkapkan Konsulat Jenderal Jepang untuk wilayah Sumatera, Yudi Hamada. Menurutnya rencana pembangunan shelter yang hanya tiga lantai sebelumnya kurang efektif mengingat potensi tsunami di kota tersebut sangat besar, seperti halnya di negara Jepang.

“Kota Padang cukup strategis, pasti banyak investor yang mau berinvestasi disini,” kata Hamada di kediaman Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Senin (2/2).

Menurutnya, pembangunan shelter tsunami bisa melalui investasi pihak swasta. Dengan begitu, tak hanya 10 lantai shelter yang dapat dibangun, bahkan lebih banyak. Nantinya gedung tersebut bisa berfungsi sebagai pusat komersial seperti mall dan hotel, namun bagian atas merupakan shelter.

Sementara itu, Wali Kota Padang, Mahyeldi mengatakan, pembangunan shelter dan rehab rekon yang sudah terealisasi di Kota Padang saat ini merupakan bantuan dari beberapa pihak. Termasuk bantuan pemerintah Jepang melalui Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) untuk pembangunan beberapa sekolah.

“Kami berterimakasih kepada Pemerintah Jepang yang telah memberikan bantuan untuk rehab rekon fasilitas pendidikan yang rusak akibat gempa 2009,” ujar Mahyeldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement