REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menangis saat mengunjungi seorang peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Batu Belek, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Ahad (1/2).
Khofifah menangis terharu karena melihat kondisi anak pertama Miswah yang berusia 15 tahun hanya bisa terbaring karena cacat sejak lahir.
Selain itu, suami Miswah juga sudah meninggal lima tahun yang lalu sehingga beban yang harus ditanggung cukup berat dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan.
Selama ini untuk memenuhi kebutuhan hidup Miswah dan kedua anaknya, ia berjualan kelontong kecil-kecilan di depan rumahnya. "Sabar ya ibu, insya Allah yang akan mengantar ke surga," ujar Khofifah seraya menitikkan air mata.
Dalam kunjungan kerjanya ke Lombok, Khofifah juga meninjau dua peserta PKH lainnya di lokasi yang sama. Menurut Khofifah, mereka juga memerlukan intervensi lain yaitu program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan bantuan ekonomi lewat Kelompok Usaha bersama (Kube).
"Paling tidak mereka butuh intervensi lain selain program perlindungan sosial yaitu RTLH dan Kube sehingga mereka siap mandiri," ujar Khofifah.