REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Julkifli Masadi turut mengomentari konsep revolusi mental yang digadang-gadang Presiden Jokowi Dodo. Kendati konsep tersebut patut diapresiasi, namun menurutnya ada banyak catatan.
"Namun sebuah konsep itu juga jangan sampai tidak sesuai tataran ide," ujar Julkifli usai Rapat Kerja (Raker) FPKS di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (31/1).
Di samping itu Julkifli juga turut mengomentari gaya kepemimpinan blusukan Presiden Joko Widodo. Ia mengungkapkan hasil pertemuan atau diskusi dengan Badan Pemeriksa Keuangan yang diundang pada Raker FPKS.
"Terlalu sering blusukan, bagi-bagi sumbangan, dan ternyata anggaran tersebut tidak jelas serta tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Julkifli.
Julkifli menambahkan, alangkah baiknya sistem pemerintahan ditata lebih bagus lagi. Di samping itu, Ketua FPKS Jazuli Juwaini juga turut mengkritisi kebijakan pembagian traktor bagi petani yang juga termasuk langkah blusukan Jokowi.
Terlebih dikarenakan alat yang dibagikan tersebut bukan asli buatan Indonesia. Menurut Jazuli, itu menandakan membangun ekonomi tanpa penguatan industri.
"Secara kasat mata produknya bukan berasal dari industri dalam negeri, Presiden boleh begitu tapi harus mengutamakan produk-produk dalam negeri," terang dia.