REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Mabes Polri mengamankan bangkai kapal Perang Dunia II tahun 1942 milik Australia dan Amerika Serikat yang hilang di Perairan Selat Sunda.
"Pengamanan kedua kapal bernama HMS Perth dan USS Houston itu agar tidak menjadi incaran pencurian," kata Kabag Bin Ops Ditpolair Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi Pepen Sumpena saat dihubungi di Cilegon, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa pengamanan kapal bekas Perang Dunia II itu melibatkan tiga kapal patroli dari Mabes Polri. Mereka siaga melakukan penjagaan di lokasi penemuan kapal HMS Perth dari Australia dan USS Houston, Amerika Serikat itu.
Ketiga kapal Mabes Polri itu, antara lain Kapal Tekukur nomor lambung 4016, Kapal Parkit 3004, dan Kapal Enggang 5010.
Pengamanan bangkai kapal bersejarah ini untuk mencegah aksi pencurian yang dilakukan penambang besi tua ilegal.
Petugas sempat memeriksa kapal pengeruk besi yang diduga kuat kapal mengangkut bongkahan besi kapal USS Houston.
"Kami meminta kapal patroli dari Mabes disiagakan untuk penjagaan situs sejarah yang melibatkan dua kedutaan besar itu," ujarnya.
Ia menjelaskan posisi bangkai kapal HMAS Perth dengan kedalaman 26 meter, sekitar 45 menit dari Pulau Panjang atau berjarak empat mil dari Pelabuhan Bojonegoro. Sementara itu, kapal USS Houston berada di kedalaman 77 meter. Adapun jarak kedua kapal perang peninggalan pertempuran Selat Sunda 1942 hanya sekitar 3,5 mil.
"Kami berharap penjagaan ini dapat menyelamatkan cagar budaya bawah laut," katanya.
Sementara itu, Pasintel TNI AL Banten Mayor Laut (P) Budi Purnamajaya mengatakan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti instruksi dari Mabes AL untuk pengamanan bangkai Kapal Perang Dunia II itu.
"Kami siap siaga mengamankan kapal itu dari ancaman pencurian," katanya.