Jumat 30 Jan 2015 20:12 WIB

PDIP: Kami Yakin Pertemuan Prabowo-Jokowi tak Ada Deal Politik

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mansyur Faqih
  Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) berjalan menuju ruang tunggu setibanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1).  (Antara/Widodo S. Jusuf)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) berjalan menuju ruang tunggu setibanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai hal wajar. Karena sebagai presiden, Jokowi diperbolehkan bertemu dengan siapa saja.

Sebagai kader PDIP pun, Jokowi pun tak dilarang untuk bertemu dengan tokoh nasional. "Kami yakin benar, pertemuan tersebut tidak untuk mengagendakan deal-deal politik tertentu," kata dia, Jumat (30/1).

Ia pun ragu kalau pertemuan itu menjadi langkah Jokowi untuk bergabung ke Koalisi Merah Putih (KMP). Pertemuan dua tokoh tersebut dikatakan cuma silaturahim politik biasa.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo juga menyebut pendapat serupa. Karena dugaan itu tentunya bertentangan dengan sikap politik koalisi. Sebab KMP sejak kekalahannya dalam pilpres 2014 sudah memutuskan untuk berada di luar pemerintahan.

"Itu (bergabung dengan KMP) hanya pandangan-pandangan pengamat saja. Boleh saja. Tapi, nampaknya nggak mungkin," ujar dia, saat dihubungi, Jumat (30/1).

Jokowi dan Prabowo bertemu di Istana Bogor, Kamis (29/1). Perjumpaan tersebut adalah perdana setelah Jokowi resmi menjabat presiden. 

Pertemuan tersebut mendapat sorotan publik. Sebab, kunjungan Prabowo itu, ketika Jokowi sedang dihadapkan dengan pilihan sulit terkait kapolri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement