REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Arbi Sanit menyebut banyaknya konflik di dalam pemerintahan Jokowi-JK membuat presiden dirundung berbagai masalah. Salah satu konflik yang kini menjadi masalah yakni pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan petinggi PDIP.
Kepada wartawan, Kamis (29/1), Arbi Sanit mengatakan, setidaknya ada tiga level konflik yang kini membuat Presiden Jokowi memiliki banyak masalah. Yakni konflik pribadi, konflik golongan dan konflik institusi.
Konflik pribadi diantaranya pencalonan Kapolri dengan Ketua KPK serta antara Sekjen PDIP dengan Ketua KPK. "Saya pikir dia (Samad) berharap juga jadi calon, kenapa dia masuk ruang politik? Dia kan yudikatif," kata Arbi.
Kedua konflik antargolongan, yakni antara politisi dan nonpolitisi. "Ini dasar lemahnya jadi pemimpin, Jokowi tidak punya partai, dia diusung," sambungnya
Ketiga konflik konstitusi, yakni antara Presiden dengan DPR yang menyangkut sistem pemerintah. Selama 10 tahun presidensial setelah pemilu jadi parlementer kini Jokowi dikuasai parlemen.
"Presiden nggak punya power, salah satu andalan hanya blusukan ke rakyat. Ini yang jadi problema. Dia (Jokowi) tidak punya partai sebagai sumber kekuatan. Kekuatannya ada tapi di dunia maya," kata dia mengakhiri.