Kamis 29 Jan 2015 21:28 WIB

Dua Jenis Apel Impor Ditarik dari Pasaran Yogyakarta

Pekerja merapikan buah apel di salah satu toko buah di Jakarta, Kamis (22/1). (Antara/Zabur Karuru)
Pekerja merapikan buah apel di salah satu toko buah di Jakarta, Kamis (22/1). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan penarikan dua jenis apel impor Gala dan Granny Smith dari pasaran yang seluruhnya 298,3 kilogram.

"Jumlah itu kami dapatkan setelah kami melakukan penyisiran mulai tanggal 27 hingga 29 Januari 2015 di supermarket maupun pengecer biasa," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Aroofa Noor Indriyani saat melakukan konferensi pers di Yogyakarta, Kamis (29/1).

Menurut dia, upaya penarikan dari pasaran yang dilakukan bersama Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) DIY itu tidak bermakna langsung dilakukan penyitaan, melainkan menginstruksikan agar pedagangan apel tidak menjual terlebih dahulu di pasaran.

"Kami tidak diberi kewenangan melakukan tindakan hukum dengan menyita, apalagi ini bukan kesalahan para pedagang. Kami minta mereka menyimpan dan tidak menjual hingga hasil uji laboratorium keluar," kata dia.

Kendati demikian, kata dia, khusus jenis apel impor yang dikemas di Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat (AS) langsung disita sebab telah dinyatakan oleh Kementerian Perdagangan terindikasi terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes.

"Apel dari "Bidart Bros" memang sudah nyata-nyata terindikasi bakteri Listeria Monocytogenes," kata Aroofa.

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan pihaknya juga akan melakukan uji laobarurium terhadap 10 item sampel apel impor baik untuk jenis Gala maupun Granny Smith. Hasil uji laboratorium tersebut diperkirakan akan keluar pada 4 Februari 2015.

"Sementara untuk apel olahan, kami tidak menemukan ada indikasi terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement