Kamis 29 Jan 2015 15:10 WIB

Hujan Disertai Angin Kencang, Nelayan Lampung Takut Melaut

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).
Foto: Antara
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Angin kencang dan hujan masih melanda kawasan daratan dan pesisir Lampung, Kamis (29/1). Para nelayan di kampung nelayan Gudang Lelang dan Kotakarang, Bandar Lampung, masih takut melaut karena khawatir keselamatan jiwa di laut.

"Kami tidak berani melaut, hujan disertai angin kencang masih terjadi. Khawatir kalau memaksakan diri ombaknya tinggi," kata Yasmin, nelayan yang bermukim di tempat pelelangan ikan Gudang Lelang, Kangkung, Bumi Waras.

Pengamatan Republika di pesisir kawasan Gudang Lelang dan Kotakarang, kapal motor nelayan masih tertambat di tepi Teluk Lampung. Nelayan tidak melaut lagi sejak pertengahan Januari lalu. Akbatnya stok ikan di gudang lelang dan pasar tradisional kota Bandar Lampung menipis.

Ada beberapa nelayan yang masih nekat melaut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Itu pun mereka melaut di laut dangkal, saat kondisi tidak hujan.

Para nelayan terlihat banyak yang membenahi jaring-jaring ikannya di dalam kapalnya. Selain itu, ada juga nelayan yang memeriksa lambung kapalnya. Selebihnya, seperti di kawasan Gudang Lelang, banyak nelayan hanya duduk-duduk di depan rumah.

Kapal motor nelayan nelayan Kotakarang juga masih tertambat di tepi sungai. Menurut Putra, nelayan Kotakarang, kondisi cuaca sedang tidak baik untuk melaut, jadi nelayan banyak yang menunda melaut.

"Sekarang musim hujan dan angin kencang, banyak yang menunda melaut," katanya. Nelayan di kampung ini sudah tidak melaut sejak dua pekan lalu.

Sejak nelayan tidak turun ke laut, pasokan ikan di pasar tradisional kota Lampung berkurang. Harga ikan yang ada dijual dengan harga tinggi. "Ikan sekarang kosong. Yang ada ini stok lama, jadi harga naik," kata Adi, pedagang ikan giling di Gudang Lelang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement