Kamis 29 Jan 2015 13:23 WIB

Pemprov DKI Gencarkan e-Money Demi Wujudkan Jakarta Smart City

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
Seorang pegawai menunjukkan model layanan uang elektronik (E-Money) berbentuk kartu dari Bank Mandiri, di Jakarta, Selasa (51/7). Bank Indonesia terus mendorong penggunaan e-money sebagai pengganti uang tunai untuk lebih mudah mengontrol peredaran uang kar
Foto: Republika/Prayogi
Seorang pegawai menunjukkan model layanan uang elektronik (E-Money) berbentuk kartu dari Bank Mandiri, di Jakarta, Selasa (51/7). Bank Indonesia terus mendorong penggunaan e-money sebagai pengganti uang tunai untuk lebih mudah mengontrol peredaran uang kar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pemprov DKI menggencarkan penggunaan transaksi non-tunai untuk membangun Jakarta Smart City.

"Selama bisnis ini sama-sama menguntungkan, kami akan lanjutkan. Tapi jika ada bank yang tidak mau bekerja sama dengan baik, bisnis ini akan kami hentikan," tutur Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam acara peluncuran e-Parkir di Terminal Parkir Elektronik (TPE), Kamis (29/1).

Menggunakan transaksi elektronik, menurutnya, memudahkan pemantauan setiap aktivitas masyarakat. Jika program puang elektronik ini berhasil dilakukan, selama dua sampai tiga tahun mendatang, Ahok yakin Jakarta pasti dapat berubah menjadi Smart City yang baik.

Penerapan e-Money, ujarnya, diterapkan terutama pada aktivitas perhubungan. Seperti penggunaan parkir meter, halte busway, dan untuk masuk ke jalur busway bagi kendaraan pribadi.

Begitu pula hal yang berurusan dengan pegawai negeri sipil dan pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta yang bakal menggunakan e-Money.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement