REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan jumlah warga di wilayahnya yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2015 hingga kini mencapai 83 orang, meningkat tajam dari 20 orang pada minggu kedua.
"Memang naik tajam, karena iklim yang memasuki musim hujan," kata Kadiskes Pekanbaru Helda S Munir, di Pekanbaru, Rabu (28/1).
Dia menjelaskan, memang di wilayahnya saat ini cuaca kurang bersahabat, sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk menekan angka keterjangkitan DBD di masyarakat.
Meski demikian segala upaya terus dilakukan dengan mengaktifkan tim Juru Pemantau Jentik (jumantik) yang ada di setiap kelurahan. Jumantik ini dibentuk oleh Pemko melalui kelompok masyarakat, untuk membantu tugas pemerintah menekan peredaran DBD, setelah wilayah itu pernah dinyatakan sebagai daerah kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit mematikan ini lima tahun lalu.
"Saya sudah minta semua kader jumantik yang mencapai 1.227 orang secara serentak melakukan gotong royong memutus mata rantai nyamuk Aedes Aegypti," kata dia.
Menurutnya, untuk memutus mata rantai pengembangan dan peredaran nyamuk ini bisa dilakukan dengan program tiga M, yakni menguras, mengumpul dan menutup. Selain juga gotong - royong di semua tempat yang terdapat genangan airnya, terutama setelah musim hujan yang menggenangi pemukiman.
"Kita juga sudah melakukan foging di wilayah dimana terdapat warga terjangkit DBD," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca di musim penghujan, dimana akan timbul genangan air tempat berkembang biaknya nyamuk. Pihaknya juga membagikan bubuk abate kepada masyarakat untuk di tebarkan ke dalam air sumur dan tempat penampungan.
"Masyarakat diminta pro aktif ikut menjaga kebersihan lingkungan mereka, selain juga tetap melaporkan ke Puskesmas terdekat jika ada warga yang terjangkit DBD," sarannya.
Berbicara wilayah penyebaran DBD terbesar di Pekanbaru dia menjelaskan selama ini tidak jauh berbeda tiap tahunnya. Dimana terdapat lima Kecamatan, Rumbai Pesisir, Rumbai, Tenayan Raya, Marpoyan Damai dan Payung Sekaki. "Ini dinyatakan sebagai daerah endemik," katanya.