REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR–Pembebasan lahan menjadi kendala pengerjaan jalan poros Maros-Bone. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pun akan turun tangan langsung melakukan sosialisasi kepada warganya.
"Saya akan ke Maros ntuk dapat melakukan pra kondisi dalam menangani permasalahn pembebasan lahan, baik itu untuk jalan dan proyek infrastruktur lainnya," kata Syahrul, Rabu (28/1).
Menurut dia, proyek yang ada di Maros menjadi perhatian khusus karena aada beberapa hal yang harus cepat di selesaikan. Dia juga berharap khusus pelebaran jalan Maros-Bone, pembebasan lahannya tidak bermasalah sehingga dapat segera dikerjakan dengan cepat.
"Kami inginkan di tahun ini, tapi memang harus pelan-pelan dikerjakan apalagi menyangkut lahan yang mana masyarakat miliki," lanjut Syahrul.
Berbagai kordinasi pun terus dilakukan termasuk dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) dan pemerintah daerah Kabupaten.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VI Dirjen Bina Marga Kementerian PU Deded Permadi Sjamsuddin menuturkan, untuk pelebaran Jalan Maros -Bone sepanjang 143 kilometer ini target penyelesaiannya pada 2018. Saat ini, pengerjaan dipercepat untuk beberapa titik ruas jalan yang tidak perlu dibebaskan lahannya.
"Pengerjaan jalan ini dilakukan secara bertahap, untuk lahan yang harus dibebaskan maka pengerjaan akan dilakukan belakangan karena perlu proses. Sedangkan lahan yang tidak dibebaskan maka akan langsung dikerjakan," terang Deded.