Kamis 29 Jan 2015 10:07 WIB
Wabah demam berdarah

Demam Berdarah Jangkiti Empat Kabupaten di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kasus penyakit demam berdarah (DB) di Jawa dan Bali semakin meningkat seiring intensitas musim penghujan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengatakan ada setidaknya empat kabupaten di Bali dengan kasus DB terbanyak, yaitu Gianyar, Badung, Buleleng, dan Denpasar.

"Kasus terbanyak ditemukan di Gianyar," kata Suarjaya di Denpasar, Kamis (29/1).

Perbandingan kasus DB di Gianyar, kata Suarjaya, mencapai 90/100. Artinya, ada 90 orang penduduk terkena DB per 100 ribu penduduk. Sejauh ini pemerintah daerah mengklaim telah menangani kasus ini dengan baik. Sepanjang 2014 misalnya, total korban DB yang meninggal di Bali tidak sampai 100 orang dari 8.400 orang yang terdeteksi DB.

DB di Bali belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB), meskipun empat wilayah di Bali masuk kategori endemik DB. Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah mengirimkan surat edaran dari Gubernur Bali yang meminta masing-masing kabupaten dan kota secara rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu di Denpasar mencatat belum ada lonjakan signifikan pasien DB. Direktur Utama RS Kasih Ibu, I Gusti Ngurah Rai mengatakan jumlah pasien DB yang dirawat di sana masih normal, yaitu 8-15 orang per bulan. Pihak rumah sakit juga selalu mengoordinasikan kasus yang ada dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar, sehingga upaya preventif pun bisa dilakukan.

"Kami berharap masyarakat bisa menjaga lingkungannya dengan baik. Perilaku kebersihan itu yang utama," kata Ngurah Rai.

Kota Denpasar sebelumnya masuk ke dalam urutan pertama dengan kasus DB terbanyak. Namun, dengan gencarnya pemerintah daerah melakukan aksi PSN, maka populasi nyamuk di ibu kota provinsi tersebut berkurang drastis. Denpasar pun kini menempati urutan keempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement