REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kondisi Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno yang masih sakit membuat pencairan APBD menjadi terhambat. Akibatnya, layanan pemerintah kepada masyarakat menjadi terganggu.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon, M Taufan Bharata mengatakan, ketiadaan anggaran untuk operasional truk pengangkut sampah akan menyebabkan Kota Cirebon terancam dipenuhi sampah. "Kami minta maaf kepada masyarakat kalau Februari nanti sampah tak terangkut,’’ katanya, Rabu (28/1).
Taufan sempat menggadaikan SK pejabat eselon II miliknya ke bank untuk membiayai kebutuhan operasional DKP. Dana itu untuk pengangkutan sampah selama Januari 2015. Namun, dana sebesar Rp 215 juta dari hasil menggadaikan SK tersebut sudah menipis sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan pada Februari 2015.
Taufan menyebutkan, volume sampah se-Kota Cirebon sekitar 400-600 meter kubik setiap hari. Untuk mengangkut sampah sebanyak itu, DKP mengerahkan 21 unit kendaraan pengangkut, mulai kendaraan besar hingga kecil.
Salah seorang warga Kelurahan Kejaksan, Nurul sangat menyesalkan jika sampah sampai tak terangkut. Tumpukan sampah akan menimbulkan bau busuk dan menimbulkan gangguan kesehatan pada warga. "Kami berharap pemerintah bisa mengatasi masalah ini,’’ kata Nurul.
Hingga saat ini, Wali Kota masih sakit dan belum ada pelimpahan wewenang pada Wakil Wali Kota.