REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla siang ini menghadiri acara peluncuran buku 'Legacy Sang Legenda'. Buku karya Syafrizal Dahlan ini mengisahkan tentang perjalanan Rachmat Saleh saat memimpin Bank Indonesia periode 1973-1983 serta menjadi menteri perdagangan pada 1983-1988.
JK menilai Rachmat Saleh merupakan sosok pemimpin yang hebat yang berpihak pada pribumi. Menurutnya, Rachmat Saleh pun telah sukses memimpin Bank Indonesia.
"Ibarat sebuat orchestra, Rachmat Saleh adalah seorang dirigen yang hebat. Dialah dirigen keberpihakan kepada pribumi yang sukses besar memimpin Bank Indonesia. Kepemimpinannya sangat efektif yang menjadikan Bank Indonesia kokoh, berwibawa, disegani dan menjadi kebanggaan kita. Di Kementerian Perdagangan pun banyak sekali legacy yang dia bangun. Hebatnya, Rachmat Saleh bukanlah pemimpin yang mengabdi untuk pencitraan. Bahkan, dia tergolong antipublikasi," kata Wapres mengomentari buku tersebut.
Sementara itu, Rachmat Saleh pun bercerita mengenai pesan ayahnya agar ia berupaya keras saat bekerja. Ia juga diminta untuk menggunakan ilmu yang dimiliki serta mengerahkan tenaganya demi pekerjaannya.
"Lalu ditanya ayah saya, apa pekerjaan saya. Dia bilang lagi yang jujur ya. Dia berpesan kalau kamu kerja, hendaknya usahakan hasilnya yang terbaik. Pakai ilmu, pakai segala tenaga dan fisik, entah atas pesan orang lain atau usaha sendiri, hasilkan yang terbaik," kata Rachmat saat memberikan sambutan di Hotel Bidakara, Rabu (28/1).
Tak hanya itu, ia pun juga diminta untuk menjadi pemimpin yang adil dalam pekerjaannya. "Kalau adil, yang paling senang itu anak buah. Nanti akan dihargai yang diperbuat. Kalau adil, anak buah akan dukung kamu," ucap Rachmat.
Acara peluncuran buku ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat. Seperti, Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, mantan Wakil Presiden RI Boediono, serta Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad.