REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengamat politik dari Universitas Indonesia Nur Iman Subono berpendapat penerapan sistem demokrasi Indonesia masih terbaik di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.
"Penerapan demokrasi kita tidak kalah dengan negara lain, bahkan masih nomor satu di Asia Tenggara," kata Nur Iman Subono ketika berdiskusi pengawasan politik Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/1).
Ia menjelaskan negara Indonesia telah melalui berbagai masalah konflik politik yang berat, namun kondisi masyarakat masih terkendali dan penuh pertimbangan apabila melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
"Keadaan politik kita sedang kacau, tapi kita pernah jauh lebih buruk dari ini dan bisa dilalui tanpa adanya konflik yang berkepanjangan sehingga mempengaruhi stabilitas negara," tuturnya.
Menurutnya, pada masa reformasi 1998 Indonesia pernah diramalkan banyak pengamat dunia akan hancur dan terpecah belah. Namun, kondisi terburuk tersebut tidak pernah terjadi sampai sekarang.
"Kita harus optimis dengan demokrasi kita, negara tetangga sudah kagum dengan penerapan kerakyatan negara ini, jangan jadi apatis," ujarnya.
Kondisi berbeda terjadi di Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura dan Malaysia dalam sektor demokrasi. "Di Filipina demokrasi sudah kacau, sedikit ada gesekan gagasan pasti akan konflik antar masyarakat," jelasnya.
Begitu juga dengan Thailand, di sana ruang untuk masyarakat mengadakan pertemuan dan diskusi tentang politik sangatlah sulit, karena tensi konflik militer yang tinggi. Namun penerapan demokrasi yang sudah baik, belum bisa diimbangi dengan politik kekuasaan yang sehat, masih banyak pemanfaatan dan perseteruan antar elite politik.