REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang meyakinkan Perdana Menteri Cina bahwa Sulut sangat terbuka bagi investor dari Negeri Tirai Bambu.
"Gubernur Sarundajang mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang, di Beijing, Cina," kata Kepala Biro Pemerintahan Humas Setda Provinsi Sulut, Dra Linda Wantania MSi, di Manado, Rabu (28/1).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Perdana Menteri Cina (27/1) itu dihadiri Menko Perekonomian RI, Sofyan Djalil sebagai Ketua Delegasi Indonesia.
Pada kesempatan itu, Guberur Sarundajang menawarkan proyek-proyek siap investasi seperti pembangunan infrastruktur penunjang poros maritim.
Pembangunan Pelabuhan Parawisata di Manado, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara, Pembangunan pelabuhan di Kabupaten Bolmong.
Selain itu, pembangunan Kabupaten Kepulauan dan Perbatasan di Sangihe, Talaud dan Sitaro, lalu pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung, Pembangunan potensi Geothermal di Kabupaten Bolmong, Minahasa dan Tomohon, Pembangunan Internasional Hub Port di Bitung.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sarundajang juga mempromosikan seluruh potensi daerah tersebut seperti sektor perikanan, pariwisata, dan perkebunan.
"Respons sangat positif datang dari Perdana Menteri Tiongkok bahwa beberapa proyek infrastruktur siap dikerjasamakan di Sulut," katanya sebagaimana dikutip Kabiro Humas Wantania.
Menurut Gubernur Sarundajang, Sulut menjadi "gate" di Asia Pasifik semakin menjadi kenyataan bila pembangunan infrastruktur konektivitas dapat diwujudkan.