Selasa 27 Jan 2015 14:21 WIB

Cuaca, Faktor Penentu Pengangkatan Badan Pesawat Air Asia QZ8501

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Winda Destiana Putri
Bagian badan pesawat Air Asia
Foto: Youtube
Bagian badan pesawat Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Memasuki hari ke 30, proses evakuasi pengangkatan badan pesawat Air Asia QZ8501 masih terus dilakukan. Keberhasilan pengangkatan badan pesawat tergantung cuaca.

"Untuk itu Tim SAR gabungan sudah bekerja sejak pagi hari, karena di pagi hari cuaca cukup baik," ujar Deputi Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsma SB Supriyadi di posko utama di Lanud Iskandar TNI AU di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (27/1).

Dikatakan lebih lanjut, cuaca di lokasi pencarian kerap tidak kondusif ketika masuk siang hingga sore hari. Karenanya, upaya pengangkatan badan pesawat dilakukan sejak pagi hari ketika cuaca belum hujan dan gelombang laut tidak terlalu kencang.

Cuaca mendukung bagi tim penyelam untuk turun yakni dengan kondisi gelombang laut satu hingga dua meter dengan kecepatan arus 0,3 hingga satu knot.

"Tim penyelam dari Denjaka TNI AL sudah turun untuk mengaitkan tali sling ke main body pesawat serta juga menambahkan tali tross untuk membelit badan pesawat dan akan dibantu crane serta ponton yang selanjutnya badan pesawat akan ditarik ke kapal Crest Onyx," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, selama tiga hari upaya pengangkatan badan pesawat, tim Basarnas gagal. Faktor utamanya adalah kendala cuaca yang buruk dan kondisi badan pesawat yang rapuh.

Terakhir badan pesawat sempat terangkat namun tali terputus dan badan pesawat kembali ke dasar laut dan terpecah. "Kondisi pesawat juga sudah rapuh, saat ini badan pesawat terpecah menjadi tiga bagian," tandas Supriyadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement