REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pemprov Jabar menunjukkan keseriusannya mengembangkan Geopark Ciletuh. Langkah awal yang diambil oleh Pemprov Jabar untuk mengembangkan kawasan yang terletak kurang lebih 30 km di sebelah selatan Pelabuhan Ratu, adalah dengan melakukan delineasi atau penentuan batas wilayah area Geopark Ciletuh.
“Langkah awalnya itu delineasi, untuk menentukan batasnya sejauh mana. Seberapa luas area geopark Ciletuh ini”, ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, usai menggelar pertemuan dengan Tim Peneliti dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran di Gedung Sate Bandung, akhir pekan ini.
Menurut Deddy, delineasi tersebut akan dilaksanakan mulai tahun ini, melalui kerja sama antara Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bawah koordinasi Fakultas Teknik Geologi Unpad.
Selain delineasi, kata dia, diperlukan pula pendalaman gambaran yang lebih lengkap dan merinci, guna mengenal potensi yang ada. Juga perlu dibuat acara internasional, seperti bidang olah raga dan sebagainya, untuk mempromosikan Geopark Ciletuh.
Pemprov Jabar termasuk akan membuat rancangan galeri, yang dikembangkan menjadi museum, sebagai pusat informasi. Sekaligus, merancang kesiapan masyarakatnya. “Jadi ada geodiversity, biodiversity, dan bioculture,'' katanya.
Bahkan, kata Deddy, Ia berencana untuk mempresentasikan potensi unik batuan tertua di Pulau Jawa berumur 41-60 juta tahun ini di hadapan para kepala negara pada acara peringatan napak tilas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika April 2015 mendatang.
“Kami ingin langsung kenalkan Ciletuh kepada kepala negara Asia Afrika, sebagai taman alam bertaraf internasional,'' katanya.