REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, serta Kementerian Dalam Negeri telah melakukan pembahasan serius terkait gaji guru hororer.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengaku telah melakukan pembahasan serius terkait upah guru honorer. “Honorarium artinya penghormatan, apresiasi. Ini hal yang nampaknya sedernaha tapi sangat penting sekali bahwa guru harus diprioritaskan,” katanya saat menghadiri Kongres Kerja Nnasional (Kongkernas) PGRI II di Hotel Inna Muara, Padang, Sabtu (24/1).

Dikatakannya, pekerjaan seorang guru adalah pekerjaan yang terhormat dan sangat mengapresiasi. Terkait dengan bagaimana pandangan tentang seorang guru, katanya, bisa mencerminkan bagaimana wajah dari bangsa Indonesia.

Terkait dengan guru honorer, ia mengatakan, akan memulai dari melihat pengelolaan administrasi secara menyeluruh. Karena yang dihadapi Indonesia saat ini, menurutnya, bukan hanya satu atau dua profesi, tapi lebih kepada pengaturan penggajian kepegawaian yang harus diperbaiki.

“Pembicaraan kita dengan Kemenpan dan Kemendagri, bukan soal minimumnya berapa. Tapi ini (masalah guru honorer- red) harus diselesaikan sebagai satu paket persoalan,” tambahnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika