REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir mengatakan, saat ini Bangladesh sudah membuat pembangkit tenaga nuklir. Sebentar lagi Vietnam juga akan memiliki pembangkit tenaga nuklir.
"Kita sudah kalah selangkah dari Bangladesh yang sudah punya pembangkit tenaga nuklir. Harusnya Indonesia mulai membangun pembangkit tenaga nuklir," kata Nasir di Jakarta, Jumat, (23/1).
Saat ini pembangkit tenaga nuklir sudah aman. Begitu terjadi gempa, pembangkit langsung mati dengan sendiri. "Saya ingin membuat laboratorium dulu untuk mengedukasi masyarakat kalau membangun pembangkit tenaga nuklir itu aman. Sosialisasi kepada masyarakat soal pembangkit ini harus terus dilakukan, sebab masyarakat masih banyak yang takut kalau mendengar kata nuklir," ujarnya.
Saat ini, terang dia, pembangkit tenaga nuklir di Indonesia baru digunakan untuk keperluan pengembangan pangan dan kesehatan. Namun belum sampai pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Kalau di Jepara dan Bangka Belitung dibuat PLTN, lanjutnya, maka masalah kekurangan pasokan listrik di Jawa dan Sumatera bisa selesai. Namun upaya pembangunan PLTN masih sering didemo masyarakat sampai saat ini.
"Padahal kalau PLTN itu tidak mencemari lingkungan. Sehingga lingkungan sekitar tetap bersih," kata Nasir.