REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz, Jumat dini hari.
"Segenap keluarga besar PBNU mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Raja Abdullah bin Abdulaziz, yang merupakan seorang muslim moderat," kata Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud di Jakarta, Jumat (23/1).
Marsudi juga berpesan agar semua yang ditinggalkan dapat melaksanakan apa yang telah digariskan oleh sang raja.
Menurut Marsudi, Raja Arab Saudi yang berkuasa sejak tahun 2006 ini merupakan sosok moderat yang giat dalam usaha membina kerukunan umat beragama.
"Dia pernah membentuk lembaga untuk kerukunan beragama. Selain itu raja juga membuat kebijakan-kebijakan baru di dunia pendidikan," ujar Marsudi.
Raja Abdullah bin Abdulaziz sendiri, menurut Reuters, telah berkuasa di Arab Saudi sejak tahun 2006. Setelah mangkat, dia akan digantikan oleh putra mahkota Pangeran Salman bin Abdulaziz.
Selama kepemimpinannya, dia pernah membuat kebijakan sosial senilai 110 milyar dolar AS untuk membangun perumahan dan menciptakan lapangan kerja dan subsidi sosial besar-besaran dari uang minyak.
Hal inilah yang membuatnya populer di kalangan anak muda Arab Saudi, yang populasinya mencapai 60 persen dari total penduduk.
Raja Abdullah juga diketahui hidup sederhana dan melarang keluarga raja berfoya-foya dengan uang negara. Dia juga menunjukkan kepedulian terhadap kemiskinan di negaranya dengan mengunjungi perkampungan kumuh.
Abdullah bin Abdulaziz merupakan raja pertama di Arab Saudi yang peduli nasib dan hak perempuan.
Dia menawarkan pendidikan yang lebih baik, kesempatan kerja, serta menjanjikan hak partisipasi kepada perempuan dalam pemilihan umum kota pada 2015 ini.