REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Ambon, Maluku, mencanangkan Gerakan Koin Peduli Sahabat di lima sekolah di daerah itu.
Pencanangan program koin peduli sahabat dilakukan Wakil Wali Kota Ambon, Sam Latuconsina selaku Ketua Baznas Kota Ambon di SMAN 13 Ambon yang ditandai dengan pengguntingan pita dan aksi mengumpulkan koin oleh para guru dan siswa.
"Program Koin Peduli Sahabat tahap awal dimulai di lima sekolah yakni SMAN 13, SMAN 11, SMPN 14, Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah di Kota Ambon," kata Wakil Wali Kota Ambon, Kamis.
Menurut dia, program tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan para kepala sekolah di Ambon dengan Baznas yang dilakukan tahun 2014.
Gerakan Koin Peduli Sahabat merupakan upaya untuk melatih siswa bersedekah dan berbuat baik sehingga hasilnya bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan.
"Melalui kegiatan ini, para siswa dilatih untuk bersedekah dengan mengumpulkan koin," katanya.
Sam mengatakan selama tahun 2014, Baznas Ambon menyalurkan bantuan sebesar Rp80 juta kepada pihak yang berhak menerima serta bantuan pembangunan mushola di SMAN 13 Ambon.
"Tahun ini kami berupaya dapat membantu fakir miskin dan kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan, serta bantuan masjid dan mushola di sekolah," ujarnya.
Ia mengakui sedikit atau banyak bantuan yang diberikan, sangat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan, karena itu melalui program tersebut siswa diajak sejak dini bersedekah.
"Jika kita sering memberi maka kedepan akan bermanfaat karena hidup memberi sangat nikmat baik di dunia maupun akhirat," katanya.
Sementara itu Kepala SMAN 13 Ambon, Halil Wattiheluw menyatakan program tersebut merupakan upaya memberikan pendidikan berkarakter dan melatih kepekaan sosial siswa.
"Pelaksanaan gerakan tersebut seperti yang telah kami sampaikan kepada siswa yaitu setiap hari Jumat," katanya.
Ia mengatakan upaya mengasah kepekaan sosial siswa telah dilakukan sejak awal yakni melalui pemberian bantuan bencana alam banjir, kebakaran dan orang yang meninggal dunia.
"Kami telah memberikan penguatan kepada siswa sehingga mereka terbiasa untuk memberi atau memiliki sifat kasih. Kita berupaya agar ke depan gerakan ini menjadi gerakan yang mendidik dan berkelanjutan," kata Halil.