Kamis 22 Jan 2015 15:05 WIB
PDIP vs Abraham Samad

Dalam Pertemuan dengan Petinggi PDIP, Samad Gunakan Topi dan Masker

Rep: c82/ Red: Bilal Ramadhan
Abraham Samad
Foto: antara
Abraham Samad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksan Tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristyanto mengungkapkan, dalam beberapa kali pertemuan dengan Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut selalu menutupi wajahnya. Pertemuan tersebut, lanjutnya, terjadi sekitar bulan Mei tahun lalu.

"Pada saat melakukan pertemuan-pertemuan itu Abraham Samad selalu menggunakan masker berwarna hijau dan topi warna hitam, sejak dari luar hingga masuk," kata Hasto di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/1).

Sebelumnya, Hasto membenarkan, informasi mengenai keinginan Ketua KPK Abraham Samad untuk menjadi wakil Presiden Joko Widodo. Informasi tersebut terungkap melalui tulisan berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad" yang beredar melalui Kompasiana. Pertemuan-pertemuan yang diungkap melalui tulisan itu pun, lanjutnya, juga tidak salah.

Menurut Hasto, pengungkapan pertemuan tersebut ia lakukan setelah sebelumnya Abraham membantah informasi tersebut. "Kenapa baru saya sampaikan sekarang karena baru dikatakan itu (pertemuan Abraham-PDIP) fitnah baru beberapa hari yang lalu. Awalnya, kami sendiri juga mau menutupi, kami nggak mau mengungkapkan ke publik," kata Hasto.

Hasto mengatakan, seharusnya, Abraham mengakui adanya pertemuan-pertemuan tersebut. Pertemuan yang dilakukan antara Abraham dengan petinggi PDIP dan Nasdem tersebut, lanjutnya, telah terjadi lebih dari lima kali.

"Sekurang-kurangnya pertemuan tersebut sudah enam kali dengan para petinggi kedua parpol, yakni PDIP dan Nasdem dalam membahas pencalonan dia (Abraham Samad) sebagai Wapres saat itu," ujarnya.

Menurutnya, pertemuan tersebut dirancang oleh dua orang tim sukses Abraham. "Jadi, orang yang berinisial D ini ada dua, mereka aktif melobi-lobi kepada kami (PDIP). Karena itu AS harus mengakui pertemuan itu," kata Hasto.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement